yandex
Uncategorized

Harimau Jawa, Benarkah Belum Punah?

Tahun pertengahan tahun 1970 tersiar keputusan bahwa harimau Jawa atau yang dikenal dengan nama latin Panthera Tigris Sondacius) telah punah.

Namun, baru-baru ini pada tanggal 25 Agustus 2017 sebuah video trap dari kamera tersebut tertangkap sosok harimau yang sudah dinyatakan ditelan bumi tersebut.

Keluarga kucing dengan loreng tampak seperti harimau tersebut tampak jelas berkeliaran di Padang Penggembalaan Cidaon, Taman Nasion Ujung Kulon, Provinsi Banten.

Sosok hewan pemangsa daging tersebut tampak berada di antara tiga ekor burung merak dan di dekatnya tergeletak banteng yang diduga telah dimangsa oleh hewan tersebut.

Benarkah harimau Jawa yang sudah dinyatakan punah tersebut, muncul kembali di pulau sepadat Jawa?

“Berharap itu merupakan kenyataan, harimau jawa memang masih ada. Saya sendiri meyakini bahwa kucing besar tersebut masih ada, namun cemasnya kalau 10 hari ini belum ketemu lagi tanda-tandanya,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Mamat Rahmat seperti yang dilansir dari BBC.

Mamat yang sudah bertugas di belantara Ujung Kulon sejak tahun 1998 tersebut mendapatkan laporan yang terus berulang, yakni tentang kehadiran lodaya, sebutan dalam Bahasa Sunda yang berarti Harimau Jawa.

Berkat rasa penasaran tersebut, ia pun memutuskan untuk menempatkan beberapa video trap yang ditanam di perbukitan Gunung Payung.

Setelah menerima laporan dari petugas lapangan yang berhasil merekam aktivitas video hewan yang diduga Harimau Jawa tersebut Balai Taman Nasional Ujung Kulon membentuk tim khusus untuk melakukan ekspedisi membuktikan keberadaan sang kucing besar.

Tim tersebut akan memastikan hewan yang tampak memangsa banteng tersebut adalah dari jenis macan tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) atau Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaicus).

Harimau Jawa

 

Dalam ekspedisi tersebut, tim memulai titik berangkatnya dengan menyisir lokasi dan mengambil sample kotoran, cakaran, serta rambut untuk kemudian dianalissi DNA-nya.

Wilayah yang disisir oleh tim pun diawali dari titik penemuan gambar, yakni Padang Penggembalaan Cidaon, di seberan Pulau Peucang.

Dari titik tersebut, kemudian tim terbagi menjadi dua yakni menyisir ke arah Gunung Payung sedangkan lainya kea rah perbukitan Talanca yang menurut Mamat merupakan habitat dari sang kucing besar.

Temua terbaru terkait Harmaiu Jawa menjawab sejumlah keraguan tentang status kepunahan satwa tersebut.

Sejak tahun 1997, seorang peneliti bernama Didik Raharyono meyakini bahwa Harimau Jawa belum punah. Ia pun mengaku bahwa memiliki bukti bekas aktivitas satwa tersebut saat menjadi pembicara di kampus Universitas Gadjah Mada.

Pada tahun 2004, Didik mengaku menjumpai kotoran harimau jawa dan pada 2006 dia mencatat kesaksian seorang anggota TNI yang berjumpa dengan harimau tersebut.

Didik pun juga mengaku punya sampel kulit harimau loreng yang dibunuh dari Jawa Tengah dan sisa kuku dengan darah milik harimau jawa asal Jawa Barat.

Dilansir dari lama Mongabay, Didik pun meminta untuk melakukan peninjauan ulang atas status kepunahan sang Harimau Jawa tersebut.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button