yandex
Virus Corona

May Day 2020 Secara Virtual

Viralnesia – May Day 2020 Secara Virtual dilakukan untuk Memperingati Hari Buruh Internasional, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menyampaikan tiga tuntutannya melalui aksi yang dilakukan secara virtual lewat media sosial, Jumat (1/5/2020).

Tiga tuntutan buruh tersebut yakni tolak Omnibus Law, stop pemutusan hubungan kerja (PHK), dan liburkan buruh dengan upah serta THR 100 persen.

May Day 2020 Secara Virtual
May Day 2020 Secara Virtual

May Day 2020 Secara Virtual Mengangkat Tema “Dana for Solidarity Pangan Dan Kesehatan”.

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat FSPMI Riden Hatam Aziz mengatakan aksi May Day 2020 Secara Virtual tahun ini mengangkat tema “Dana for solidarity pangan dan kesehatan”.

“Di hari buruh ini kami tidak melakukan unjuk rasa atau aksi di tempat-tempat umum atau di gedung-gedung pemerintah. Kami melakukan May Day 2020 Secara Virtual aksi di medsos,” kata Riden seperti dilansir Realbola.

Related Articles

Riden menyebutkan, para buruh menyampaikan tuntutannya pada peringatan May Day 2020 Secara Virtual ini melalui saluran facebook, twitter, intagram, dan pesan grup Whatsapp (WA).

May Day 2020 Secara Virtual Menampilkan Parade Foto Dan Video Terkait Perjuangan Buruh

Dalam aksinya, FSPMI akan menampilkan parade foto dan video terkait perjuangan buruh yang diunggah di laman media sosial facebook suara FSPMI serta twitter dan instagram @fspmi_kspi.

Selain itu, dalam aksi May Day 2020 Secara Virtual melalui medsos tersebut para buruh menggunakan tanda pagar (tagar) #TolakOmnibusLaw, #StopPHK dan #LiburkanBuruhDenganUpahTHRPenuh.

Riden menyebutkan, aksi May Day 2020 Secara Virtual ini dinilai efektif berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan FSPMI minggu lalu.

May Day 2020 Secara Virtual #batalkan Omnibuslaw #tunda Pembahasannya, Fokus Lawan Covid19.

FSPMI menginstruksikan seluruh anggotanya untuk mengirim WA ke, Ketua DPR RI, para Wakil Ketua, Ketua Baleg, dan Fraksi DPR RI berupa #Batalkan Omnibuslaw #Tunda pembahasannya, fokus lawan Covid19.

“Cukup efektif, dengan bukti Ketua Baleg dan para wakil DPR RI merespon dengan cara mereka menulis di Tweet dan IGnya bahwa aksi terbesar para buruh melalui medsos baru kali ini, hebat, solid!,” kata Riden.

Aksi peringatan May Day 2020 Secara Virtual telah dimulai sejak pukul 04.00 WIB. Buruh kembali akan menyuarakan tuntutannya melalui media sosial pada pukul 10.00 WIB dan 12.00 WIB.

Terkait tuntutan buruh, salah satunya terkait PHK, FSPMI menerima laporan ratusan buruh di PHK selama masa pandemi COVID-19, begitu juga dengan buruh yang di rumahkan.

Secara nasional jumlah buruh anggota FSPMI yang diPHK tercatat sebanyak 507 orang dan yang dirumahkan sebanyak 20 orang serta diputus kontrak sebanyak 14 orang.

“Ke depan diperkirakan akan bertambah kecenderungannya,” kata Riden.

May Day 2020 Secara Virtual
May Day 2020 Secara Virtual
May Day 2020 Secara Virtual Pihaknya Tetap Menyuarakan Tuntutan

Wakil Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur (Jatim), Nuruddin Hidayat menuturkan, pihaknya tetap menyuarakan tuntutan May Day 2020 Secara Virtual seperti lewat media sosial pada peringatan Hari Buruh Internasional pada Jumat, 1 Mei 2020.

“Ada tiga isu yang dibawa pada May Day tahun ini. Yakni menolak PHK, menolak Omnibuslaw dan meminta liburkan buruh dengan upah serta THR 100 persen,” tuturnya, Kamis, 30 April 2020.

Penolakan PHK ini menyusul banyaknya pekerja yang diputus kerja imbas pandemi Corona COVID-19. Pihaknya mengaku telah berkirim surat ke Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa agar diakomodir para pekerja yang di PHK itu. Sedangkan untuk THR, akan membuat posko pengaduan.

“Bersama YLBHI-LBH Surabaya, FSPMI Jatim berencana membuka Posko THR yang akan di-launching per 1 Mei besok bertepatan dengan hari buruh,” ucap Nuruddin.

May Day 2020 Secara Virtual Bijak Dalam Memperingati Hari Buruh Internasional

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta serikat dan organisasi buruh Jawa Timur bijak dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei 2020.

Khofifah mengimbau agar para buruh tidak turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa di tengah situasi darurat COVID-19.

“Surabaya Raya tengah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebaiknya tidak turun ke jalan karena risiko penularan Covid-19 sangat besar,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis, 30 April 2020.

Khofifah menuturkan, jika para buruh menggelar aksi unjuk rasa di jalan, dapat dipastikan aturan soal physical distancing atau jaga jarak tidak akan terlaksana. Hal ini yang kemudian dikhawatirkan akan menimbulkan ledakan jumlah pasien positif COVID-19.

Khofifah berharap peringatan Hari Buruh Internasional dapat dimaknai sebagai bentuk solidaritas bersama seluruh buruh Indonesia dalam menyikapi COVID-19 yang turut melemahkan perekonomian negara. Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, karena semua ikut terdampak.

“Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemi ini. Demi kebaikan kita semua,” imbuhnya.

Sebagai gantinya, lanjut Khofifah, para buruh dapat tetap menyuarakan aspirasinya secara virtual, yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial.

“Substansinya dapat, keamanan dan kesehatan para buruh pun relatif lebih terjaga, suasana pun tetap kondusif,” ujar dia.

Khofifah pun tetap akan  ikhtiar mengawal seluruh aspirasi buruh di Jatim serta mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan. Khususnya terkait isu PHK  atau tenaga kerja yang dirumahkan ditengah situasi darurat COVID-19.

Related Articles

Back to top button